batas

Minggu, 05 Agustus 2012

Jawaban Ujian PJJ, 3 Agustus 2012


Jawaban soal no-1:
1.      Perbedaan dari sisi dosen atau tenaga pengajar mengenai dua model pembelajaran ini tentu saja salah satunya soal kesiapan mental dari dosen tersebut. Meskipun tampak sederhana, tapi pertemuan tatap muka akan lebih membutuhkan persiapan yang lebih matang. Si dosen harus menyiapkan penampilan secara fisik, materi yang akan dibagikan secara langsung, waktu khusus yang disediakan, dan kemungkinan interaksi langsung yang terjadi. Sedangkan pada pendidikan jarak jauh, dosen dapat melakukan pengajaran kapan saja, dimana saja, dan dalam keadaan apa saja. Materi juga dapat diberikan saat materi tersebut sudah benar-benar siap, karena tidak ada schedule harian khusus seperti pembelajaran tatap muka. Dan interaksi yang terjadi secara langsung menuntut secara moril agar dosen sebisa mungkin memecahkan masalah saat itu juga, sedangkan pada pendidikan jarak jauh, dosen dapat mencari referensi terlebih dahulu, lalu kembali menginformasikannya kepada peserta didik.
2.      Perbedaan dari sisi peserta didik terutama masalah jarak dan kefleksibelan waktu. Peserta didik yang mengikuti pembelajaran tatap muka, tentu saja harus mengikuti jadwal secara teratur. Misalnya pergi ke sekolah pukul 07.00 dan pulang pukul 13.00. Ini berarti peserta didik “tatap muka” harus menyiapkan dua hal, akomodasi menuju tempat tatap muka, dan waktu yang terjadwal. Namun, bagi peserta didik PJJ, mereka dapat tetap terus belajar dimana saja dan kapan saja. Mereka bisa berada di kampung mereka, menemui sanak saudara tapi tetap melakukan kontak dengan pengajar sebagai kewajiban sebagai peserta didik. Satu hal lagi yang membedakan dari sisi peserta didik adalah kemandirian. Peserta didik “tatap muka” dengan kegiatan yang terjadwal maka harus menjalankan kewajibannya secara terprogram, sedangkan peserta didik PJJ harus menumbuhkan kemandirian dalam dirinya untuk terus mengikuti Pendidikan Jarak Jauh ini.
3.      Perbedaan dari segi bahan ajar terletak di distribusi bahan ajar dan bentuk bahan ajar nya. Jika pada pendidikan tatap muka, distribusi bahan ajar dapat lebih mudah karena peserta didik dan tenaga pengajar berada dalam satu tempat. Sedangkan pada PJJ, tenaga pengajar harus pintar memilih media distribusi yang baik agar materi ajar dapat sampai ke tangan peserta didik sesuai dengan hak mereka untuk mendapat pengajaran.


Jawaban soal no-2:
            Dalam hal teoritis Media pembelajaran sebagai salah satu aspek penting dalam PJJ harus memenuhi lima aspek untuk memenuhi kebutuhan proses belajar mengajar dalam PJJ. Kelima aspek tersebut adalah 1. Interaktif, 2. Independent learner, 3. Media yang mendukung berbagai sumber pembelajaran, 4. Media yang menyediakan tempat untuk memberikan tugas, komunikasi dua arah antara pengajar dan peserta didik, dan bebas diakses kapan saja dimana saja, 5. Media pembelajaran yang dapat membentuk komunitas pembelajaran itu sendiri.
            Tapi, ada satu hal yang juga seharusnya dipenuhi oleh media pembelajaran. Hal ini adalah “Dapat dicapai”. Sebaik apapun media tersebut jika ia akhirnya tidak bisa sampai ke peserta didik, maka ia tetaplah akan menjadi media pembelajaran yang sia-sia.

Jawaban soal no-3:
            ICT sebenarnya dapat menjadi faktor pendukung dan kendala bagi perkembangan PJJ di indonesia. ICT yang baik  dan terus dikembangkan akan semakin memperluas jangkauan PJJ serta memudahkan penyebaran dan komunikasi antar para peserta didik PJJ dan tenaga pengajar PJJ. Tapi ICT yang baik sekalipun akan menjadi kendala yang berat bagi perkembangan yang PJJ di Indonesia jika tidak adanya tenaga ahli yang mengelolanya, atau sekedar tenaga yang mampu mengaksesnya. ICT yang baik sekalipun akan menjadi tersia-sia bahkan menjadi hambatan bagi perkembangan PJJ.
            Jika ICT yang baik tanpa human resource yang baik dapat menjadi hambatan, apalagi ICT yang buruk. Orang-orang di indonesia yang tersebar di berbagai penjuru negeri yang sedang menantikan media pembelajaran mereka sampai ke tangan mereka dan dapat dipelajari ini, membutuhkan perangkat distribusi yang baik dari hak mereka tersebut. Keterbatasan dan perbedaan kemampuan dari setiap area ini dapat menjadi kendala bagi perkembangan PJJ di Indonesia.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar